Kesimpulan dari Implementasi sistem lalu lintas angkutan udara

Kesimpulan :

a. Sistem Informasi Lalu Lintas Angkutan Udara
merupakan sistem informasi berbasis jaringan
terinrtegrasi yang diharapkan dapat
menggantikan fungsi sistem eksisting
b. Implementasi sistem informasi ini diharapkan
mampu menghemat berbagai sumber daya
perusahaan baik waktu, SDM, dan biaya
sehingga diharapkan mampu memberikan
sumbangan positif dalam hal peningkatan
efisiensi dan efektifitas kerja.
c. Penggunaan jaringan internet untuk mengakses
sistem ini akan memudahkan user untuk
mendapatkan solusi tindakan yang hatus diambil
apabila menemukan masalah pada komputernya
saat start up
d. Sistem ini diharapkan mampu mengatasi
kelemahan-kelemahan pada sistem yang lama
dan memberikan beberapa manfaat sebagai
berikut:
1. Sistem ini bisa diakses secara bersama-sama
oleh banyak pemakai dari berbagai tempat
yang terhubung ke internet.
2. Sistem ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan manipulasi data, terutama bagi
pengawas maskapai dan cargo karena tidak
harus berhubungan secara langsung lagi
dengan pihak Lalu Lintas Udara (LLU)
untuk memperoleh data detail penerbangan.
Proses akses terhadap data detail
penerbangan (yang diinputkan LLU) dapat
dilakukan secara online.
3. Memberikan kemudahan bagi bagian Data
Laporan dalam pembuatan laporan dimana
dengan sistem baru ini laporan akan
dihasilkan secara otomatis setelah seluruh
data-data penerbangan selesai diinputkan.
Dengan sistem baru ini Tapor tidak perlu
melakukan entri data penerbangan lagi
seperti sebelumnya.
4. Proses pendistribusian laporan dapat
dilakukan dengan cepat karena dapat diakses
dari berbagai tempat oleh pihak-pihak yang
berwenang.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kendala dan proses mengatasi kendala dalam implementasi lalu lintas angkutan udara

1. PERMASLAHAN
Pada kondisi eksisting sebuah bandara proses pencatatan lau lintas angkutan udara masih sering dilakukan per bagian yang berdiri sendiri.
Hal ini tentu saja membuat pelaporan dan analisis data masing-masing sub sistem harus dikerjakan secara mandiri dan tidak terintegrasi.
Masalah muncul karena seringkali data disuatu sub sistem belum selesai dilaksanakan namun sudah harus dikerjakan oleh sub sistem yang lain.
Hal ini membuat setiap bagian harus melakukan pencatatan bersama-sama, sehingga tidak perlu terjadi pertukaran data ketika proses berlangsung.
Keadaaan ini tentu akan menyebabkan terjadinya redudansi data dan double entry sehingga membuka peluang terjadinya kesalahan sertta inkonsistensi data.
Masalah lainnya adalah waktu proses menjadi sangat lama dan dibutuhkan waktu distribusi report diimplementasikan sebuah sistem yang mampu menga kepada pihak-pihak terkait
dalam waktu yang lama.Mengingat beberapa kelemahan sistem yang ada, perlutasi berbagai kelemahan sistem eksisting baik dari segi kemampuan mesin database, integrasi sistem serta model pendistribusian informasi.

2. PROSES MENGATASI KENDALA

1. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang akan melaksanakan.
2. Analisis Sistem (Systems Analys)
Bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasikan masalah dan mencari solusinya.
3. Perancangan Sistem (Systems Design)
Bertujuan untuk membuat rancangan sistem baru yang akan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi yang telah teridentifikasi pada saat perancangan sistem
4. Implementasi Sistem (Systems Implementation)
Bertujuan untuk pengkonstruksian sistem informasi yang baru.
5. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
Bertujuanmelakukan pemeliharaan terhadap sistem agar sistem dapat terus bekerja secara optimal.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS